Konnchiwa Minnasan! Watashiwa Agna! Jadiiiii! Tahun lalu Agna sempat kirim cerpen ke pernerbit PECI (Penulis CILIK) sayangnya ditolak, katanya kurang seru, masa sih? Yaudahlah Agna relakan, dan Agna juga sekarang jarang menulis (Sudah tidak tau tujuanku apa :( ) Jadi yaaaaa enjoy deh
Kalah Tak
mengapa
Kisah
Seorang Adik Kakak yang tak jauh jarak umurunya, hanya beda setahun, tapi
Alhamdullilah untungnya mereka sangat akur, apa pun selalu bersama. Suatu hari,
mereka berangkat ke Sekolah, karena beda satu tahun, mereka sekelas. Nama Mereka
adalah Kaila dan Kaina, Mereka Kelas 4 SD Sekarang.
“Kaila, Lihat itu deh!” Seru Kaina, sambil menarik
baju Kakaknya saat di Sekolah.
“Apa?” Jawab Kaila
“Itu! Yang Ramai Itu!” Tunjuk Kaina, ke Tempat Ramai
Sekali.
“Itu kan, Mading Sekolah! Ada apa ya? Yuk Kita lihat!”
Kaila menarik Adiknya untuk Segera Melihat apa yang di tempel di Majalah
Dinding.
“Permisi, Kami Mau Lewat” Kaila menyelap nyelipkan
tubuhnya sambil menarik tangan Adiknya, akhirnya sampai juga mereka di depan
Mading, ternyata ada Poster besar tentang Lomba!
|
“Wah! Lomba nih Kaina!” Seru Kaila.
“Iya nih! Gimana kalau kita ikutan Lomba Bakiak?
Supaya Kita Berdua Bisa sama-sama menang?” Usul Kaina Pada Kakaknya.
“Hm.. Idemu Bagus juga! Oke Deh! Sudah di tentukan!
Yuk Kita Ke Ruang Guru untuk mendaftar ke Bu Rena!” Ajak Kaila.
Mereka berdua berjalan menuju ruang guru untuk menemui
Bu Rena.
“Assalamualaikum Bu Rena” Salam Kaila dan Kaina
bersama.
“Wa’alaikumsalam, Iya, ada perlu apa ya?” Tanya Bu
Rena.
“Bu, kami berdua ingin ikut lomba bakiak” Kata Kaila
Mewakili.
“Oh, Ikut lomba bakiak, boleh.. Namanya siapa?” Tanya
Bu Rena Lagi.
“Nama Saya Kaila Rahma”
“Kalau Kaya Kaina Rahyan”
Bu Rena menulis Nama kakak Beradik itu di Sebuah buku
besar.
“Nah sudah! Nanti Lombanya di Gedung Aula SMP Merpati
ya! Jam 13:00 WiB Hari Minggu” kata Bu Rena.
Keduanya mengangguk.
Sesampainya di Rumah keduanya menceritakan kepada Ummi
bahwa Kaila dan Kaina akan mengikuti Lomba Bakiak.
“Oh.. bagus itu, kalu kalian mau latihan, Abi punya
bakiaknya, tuh di gudang!” Kata Ummi.
“Hm.. Kayanya latihanya nanti Mi, Soalnya kami lapar,
mau makan dulu” Kata Kaina sambil mengambil sebuah piring.
“O ya sudah”
Sesudah keduanya makan, mereka mencari Bakiak di
Gudang yang sangat bau entah darimana dan sebab apa.
“Duh! Mana ya bakiaknya? Aku gak tahan belama-lama di
sini!” Komentar Kaina.
“Sabar, Hm... nah ini Aku ketemu! Yuk sekarang kita
keluar!” Kata Kaila.
“Yuk!”
Mereka berdua segera berjalan menuju halaman, lalu
mereka latihan bakiak.
“Aku di depan kamu di belakang ya!” Kata Kaila.
Kaina menurut pada kakaknya, dia segera memasukkan
kakinya di belakang kakaknya.
Mereka latihan selama 3 jam berturut-turut tanpa
henti.
Tak lama keduanya mulai merasa lelah, lalu segera
istirahat.
“Kaila, Kaina, udah yuk kita Sholat Berjamaah udah
Magrib, kalian ini lama sekali Latihanya” Kata Ummi,
“Iya Mi, Kami semangat sekali, hehehe....” Kata Kaina
nyengir tapi semangat.
“Iya Mi! Udah gak sabar Banget.....” Kaila tak kalah
semangat.
“Haha... Sudah sudah, Yuk udah magrib kalian harus
sholat dulu, terus berdoa sama allah ya...” Kata Abi tiba-tiba muncul.
“Ih! Abi Nguping!” Kata Kaina.
“Hahaha....” Semua Tertawa.
Jam 20:30 Wib....
“Uh... Sudah ngantuk nih!” Kata Kaila sambil menyimpan
Tabletnya.
“Iya, Sudah malam, sabaiknya kita tidur” Kata Ummi.
“Kaina, yuk.... eh?” Kaila melihat adiknya yang
ternyata sudah terlelap di bantal.
“Hah Kaina tidur?” Tanya Kaila.
“Syuut.... “ Abi Menaruh jari telnjuk di mulut tanda
untuk diam atau tidak berisik.
“Nanti Abi gendong Kaina, kamu tidur duluan saja”
Suruh Abi sambil berbisik.
Kaila segera Bangkit dan menuju kamarnya, sebenarnya
tidak sendiri, tapi berdua bersama Kaina, Kaila langsung berwudhu di kamar
mandi di kamarnya lalu segera tidur di ranjang kesayanganya.
Hari minggu, jam 13:00 Wib, tepat saat perlombaan...
“Kaila, Kaina, nih minum dulu, Sebentar lagi Kalian
akan Lomba” Kata Abi.
“Iya Bi, Tapi Kaina mau minum Es Jeruk aja ya” Kaina
mengambil Es jeruknya.
“Kalu Kaila mau minum Soda aja ya!” Kata Kaila
mengabil Soda sprite rasa lemon kegemaranya.
“Para Perserta Segera bersedia! Sebentar lagi
Perlombaan Bakiak akan segera di mulai, mari kita panggilkan, Kaila dan Kaina!”
Panggil MC Perlombaan itu.
Kaila dan Kaina segera maju ke depan, mereka
kelihatan sangat bersemangat.
“Dan Mari kita Panggilkan Rosya dan Mashya!” MC
Tersebut berbicara lagi.
Saat sudah ambil Bakiak masing-masing, lalu mereka
mengambil posisi.
“Kaila” Panggil Kaina.
“Apa?”
“Aku boleh Aku yang di Depan?” Tanya Kaina memohon.
Hm... Kaila tidka bisa menolak keinginan adiknya, lagi
pula dia suka sekali pertama dalam segala hal apa pun.
“Ya sudah Silahkan”
Lihatlah betapa senangnya Kaina, dia segera naik ke
bakiak tersebut lalu di ikuti oleh kakaknya Kaila.
“1.......” SuaraMC jelas terdengar
Semua ambil posisi siap dan tegak.
“2.......” Lanjut MC lagi
Semua segera siap berlari.
“Dan... GO!!!”
Lawan Kaila dan Kaina begitu kompak mereka bisa
mengangkat kaki mereka dengan cepat.
Tapi apa yang terjadi dengan Kaila dan Kaina? Mereka
sangat lambat Karena? Karena Kaina tak sanggup mengangkat Kaki kakaknya yang
berat.
Tak lama perlombaan selesai.
Kaila dan Kaina sedih karena tak menang, mereka hanya
melihat yang memenangkan lomba begitu bahagia memegang piala, piagam, dan juga
beberapa hadiah lainya.
“Argh... ini semua salah kamu!” Tunjuk Kaila kesal
pada Kaina, padahal dia jarang pernah marah pada adiknya, tetapi kini...
“Kok Aku? Kamu yang gak mau bantuin!” Kaina Membalas
Ejekan tersebut.
“Harusnya Tadi Aku yang di depan! Kamu sih Malah
pengen di depan, kalu kamu gak di depan, pasti kita udah megang piala dari
tadi!” Kaila Marah.
Ummi mendengar kegaduhan anak-anaknya, beliau melerai.
“Hei ada apa ini?” Tanya Ummi.
“Ini Nih Mi! Kaina membuat Aku kalah! Kalau dari
tadi tadi Aku di depan pasti menang!” Lapor Kaila.
“Suka aja salahin orang!”
“STOP!!!” Ummi melerai.
“Ummi tau, perasaanmu Kaila, tapi kalah dan menang
sama aja kok, lagi pula Kalian sudah sekuat mungkin mencobanya, untuk Kaina,
lain kali kalu mau mencoba jangan di saat pertandingan, karena tubuhmu masih
kecil tidak bisa mengangkat kaki Kaila kakakmya yang berat, tapi ini mungkin
takdir, jadi tenang saja, sepertinya masih ada kesempatan ya?” Tanya Ummi.
“Ada loh kesempatan buat kalian mencoba lagi, nih
lihat!” Abi Memberikan slembaran Lomba Bakiak, di Jakarta.
“Tuh! Masih ada kesempatan kan? Nanti, Kaina berlatih
lagi Untuk bisa mengangkat Kaila ya, dan Kaila, jaga emosimu itu, Ummi dan Abi
kaget! Gak biasanya kamu marahi adikmu” Kata Ummi.
“Dari pada berantem gak jelas, Abi Traktir Makan
Banana Split mau gak?” Goda Abi.
“MAU!!!” Teriak Kaila dan Kaina Kompak.
“Eh iya, Aku minta maaf ya udah marahin kamu” Kaina
dengan sportif meminta maaf pada adiknya
“Iya, Aku juga Minta maaf, harusnya kalau mencoba
jangan saat pertandingan” Kata Kaina sambil tersipu malu
Keduanya saling meminta maaf, Tapi yang pasti, yang
membuat mereka senang adalah dapat di traktir oleh Abi,
Hehehe....
Seru kok, Agna. Hanya saja..., aduuh, maaf, ya, kalau nyinggunng. Aku hanya mau beri saran(?), Sebaiknya huruf kapitalnya di betulkan. Eh, uh, maaf sekali kalau nyinggung. Aku bukan orang yang pandai merangkai kata. Gomen.
BalasHapusYay Thank you saranyaaa! Ditunggu saran yang lain yaaa! (Seneng dikasih saran :) )
HapusAyo semangat buat cerpen lagi, Agna! Ganbatte ;)
BalasHapus