Welcome

Home Profile Friends Stuff Blogskins

Kamis, 27 Desember 2018

Cerpen : Stop To Bully

Hasil gambar untuk cute anime bully gif

Konnichiwa Minnasan! Watashiwa Agna!
~
Hai Manteman >.<! JAdi tadi Agna abis beresin file gituu (padahal aslinya ngeliatin file-file  -_-') NVM
Jadi Nemu kaya cerpen lama karya Agna dan lupa kapan ditulisnya xD yaudah deh langsung aja yo yang mau baca
Stop To Bullying
Hai! Aku Ceysa, Murid Baru di sekolah Rudolf. Dari tadi Aku hanya diam karena ya.. Aku , Teman sebangku ku saja gak tau namanya siapa.
“Hey! Ami Masih aja kamu pakai Tas Oblong lagi!” Ejek salah satu anak lelaki, kalau gak salah itu namanya Bimo.
“Iya nih! Kan sekolah Rudolf tuh Sekolah kaya! Muridnyha kaya semua! Masa kamu gak kaya? Apa mungkin kamu gak mampu beli tas?” Ejek yang satunya, Aku kurang tau namanya, pokoknya dia tuh rambutnya tuh keatas.
“Hei! Kalian! Jangan ganggu dia dong!” Kataku tiba-tiba! Serius kok tiba-tiba Aku pengen ngeluarin kata-kata ini?
“Ini urusan kami ya! Jangan ikutan masalh Murid Lama!” Kata anak lelaki yang memakai Softlens.
“Aku kan cuman mengingatkan! Sudah sana! Jangan ganggu lagi!!” Teriaku marah.
“Huwaa! Ada Murid Baru yang galak! Kabur hahaha!” Tawa Sekelompok anak itu.
“Kamu enggak apa apa?” Tanyaku pada anak perempuan tadi.
“Iya! Terimakasih. Kenalkan, namaku Ami” Kata Ami sambil menjulurkan tanganya.
“Ceysa. Oh iya omong-omong mereka tuh siapa sih? Kok hobinya tuh ngebully?” Tanyaku sambil duduk di bangku sebelah Ami.
“Yang Gemuk dan rambutnya Lepek namaya Bimo, Yang Rambutnya keatas namanya Fadli, dan yang pakai Softlens namanya Roni. Mereka tuh Sebenarnya sudah beberapakali dipanggil keruang guru loh! Tapi gak kapok-kapok!” Jelas Ami.
Aku hanay mengangguk, ternyata mereka sudah keterlaluan!Argh! Rasanya pengen balas dendam! Tapi.. nanti dikira murid baru kok gila banget ya?
“Hoi! Ceysa! Jangan melamun! Nanti kesambet!” Buyar Ami.
“Huwa! Ehem, Aku ada rencana nih Mi! Gimana kalau kita bilang memang jelek gitu” Jelasku agak cekclok.
“Hah? Maksudmu?” Tanya Ami Tidak mengerti, memang sih pasti gak ngerti.
“Jadi misalnya mereka ejek speerti ‘Tas Oblong!’ Nah kita bilang aja ‘Iya emang bolong! Kamu kan tasnya bagus’ nah atau bilang ‘Ih kamu bau!’ terus kita harus jawab ‘makasih infonya!’ pokoknya ngebuat mereka kesal dan oergi tapi dengan cara biasa” Jelas panjang.
“Oh! Aku mengerti! Misal dibilang ‘Ih kamu jelek!’ terus harus dijawab ‘makasih infonya’?” Tanya Ami juga memastikan.
“Ya.. Kurang lebih seperti itu” Kataku pendek.
“Loh Ceysa ya?” Tanya seorang ansak perempuan, saat ku menoleh kulihat dia sedang tersenyum, atau.. jangan-jangan ini bangkunya?!
“Ah! Ini bangku mu ya? Maafkan Aku!” Jwabku buru-buru berdiri.
“Ah tidak apa-apa duduk saja lagi. Kenalkan namaku Karyn” tanganya menjulurkan kepadaku.
“Ceysa” Jawabku sambil duduk kembali, karena dia yang minta ya!
“Lagi ngoming apa sih? Seru amat” tanya Karyn sambil duduk di bangku yuang depan tetapi menghadap ke belakang.
Ami menceriutakan dari aku mebelanya, sampai tadi karyn datang.
“Wah ide bagus banget tuh Cey!” Puji Karyn.
“Kalau gitu biar Aku kasih tausemua tentang ini, kalau kita bertiga doang mah, mereka bisa ngebully yang lain!” Kata Karyn sambil menatapku.
“Nah! Kalau gitu Aku mau ngasih tau tentang ini dulu! Ayo bantuin dong!” Kata Karyn sambil menarik tanganku juga Ami.

Kami sudah selesai memberitaukan Cara jika bertemu Trio Bully (Panggilan untuk mereka yang ngebulyy hehe)
Tiba-tiba...
“Minggir! Sekelompok Anaka Tampan mau lewat!” Kata Roni lantang yang membuat satu kelas pengen Muntah.
“Hei Ceysa! Kamu Bodoh banget ya!” Ejek Bimo tiba-tiba. Nah! Sudah saatnya ku keluarkan jurusku ini.
Aku mengedipkan mata sebelah pada semua temanku yang melihatku.
“Hm.. Emang dong! Kan Aku belum SMP! Masa udah langsung Pinter?” Tanyaku cekikkan.
“Hahaha!” Yang lain tertawa, sementar trio Bully itu diam, mereka aneh pada diri sendiri.

Sudah bebrapa hari ini Trio Bully Jarang membully lagi, Entah karena sebal dengan kami or.. entah;ah!
Dan yang sedang kupikirkan adalah untuk memberi tau bahwa trio bully itu suka membully! Juga tau apa itu Bullying. Hm.. apa ya? Oh! Kutanyakan sama Mama saja ah!

“Ma! Bully itu apa sih?” Tanyaku saat dirumah.
“Bully? Hm... mama belum tau coba saja tanya gurumu” Kata Mama sambil memakan popcorn.
“Guru apa ma? Guru IPS?” Tanyaku sambil mengambil pocorn di tangan mama.
“Ya Allah Ceysa! Masa Kamu gak tau? Guru Bahasa Indonesia dong!” Mama seperti kaget.
“Oh.. Hehe.”

“Ami, Karyn, Kalian mau antar Aku ke Ruang Guru gak?” Tanyaku saat istirahat.
Jadi rencananya Aku request gitu ke Guru Bahasa indonesia Rudolf  alias Miss Zela.
“Hah Ngapain?” Tanya Mereka kompaok.
“Ada deh! Jadi mau Antar gak?” Tanyaku penuh harap.
“Maaf ya.. Aku ada urusan sama Ketua kelas. Sebagai bendahara sih, jadi ya.. gitu deh!” Kata Karyn.
“Kalau Aku ada janji sama Kelly buat ukar menukar Pembatas kartun” Kata Ami.
“Yah.. Yasudah.. Have fun ya!” Kataku meninggalkan mereka dan bergegas menuju ruang guru.

“Ruang Guru Bahasa Indonesia” bacaku pelan.
Jadi di Ruang Guru ini, setiap guru ada ruanganya sendiri-sendiri! Wow...
“Permisi...” Kataku membuka sedikit pintu ruang guru bahasa indonesia.
“Iya? Silahkan masuk” kata Miss Zela.
Aku masuk dan segera duduk di kursi yang disediakan dan..
“Siapa ya? Ada perlu apa?” Tanya Miss Zela ramah.
“Anu... nama saya Ceysa Nur Aini, Panggilanya Ceysa, saya baru seminggu tiga hari disini” jelasku.
“Jadi Ceysa ada perlu apa?” Tanya Miss Zela sambil tersenyum.
“Miss nanti kan akan mengajar Kelas V atau kelasku, jadi boleh tidak kalau ajari kami tentang Bullying?” Tanyaku.
“Bully? Oh... Boleh hehe.. jadi ceritanya Ceysa Request gitu ya? Emang ada apa? Kok tiba-tiba? Ada yang ngebully Kamu?” Tanya Miss Zela.
“Sebenarnya sih.. buka hanya saya yang dibully miss, tetepai sekelas. Yang ngebully itu ada tiga orang, Bimo, Fadli, dan Roni” jelasku panjang lebar.
“Oh... kamu anak baik Ceysa, Mau menjelaskan pada temanmu itu bahwa Bully itu tidak baik! Kamu hebat!” Puji miss Zela.
“Hehehe... Sbenarnya miss, Mereka sudah jarang membully walau ngebully sih Cuma satu atau dua orang, tapi tetap tidak baik kan Miss?” Tanyaku memastikan.
“Iya. tunggu sebentar” Miss Zela mengambil sebuah kotak kecil dari lemarinya.
“Ini, tadinya Miss mau buat lomba kecil-kecilan, tapi ternyata Kamulah juaranya! Hehehe. Sudah sebentar lagi Bel, Nanti Pokoknya miss jelaskan tentang Bullying” Kata Miss Zela mantap.
“Terimakasih miss, Saya permisi dulu” Kataku sambil keluar ruangan Miss Zela.
“Cey Udah selesai?”
“HUAH!” Teriaku! Serius kaget bener!
Aku menoleh, ternya Karyn dan Ami, mereka datang untuk menyusulku!
“Udah, Thanks ya! Padahal gakusah nyusul gak apa apa kok” kataku.
“Kami hanya penasaran ada urusan apa kamu sama Miss Zela?” Tanya Ami.
Aku menjelaskan dari awal sampai akhir rencanaku ini, Karyn dan Ami hanya bertepuk tang karena katanya aku berani, Thanks!
Teng! Teng! Teng! Bel Masuk Berbunyi! Aku super duper excited banget!
“Siang Anak anak!” Kata Miss Zela masuk kedalam Kelas.
“Siang Miss!” Koor Anak-anak.
“Hari ini kalian tidak perlu membuka buku Bahasa Indonesia, hanya perlu melihat ke depan dan perhatikan” Kata Miss Zela sambil mengedipkan mata kepadaku, aku memblasnya dengan seyuman.
“Jadi miss akan menjelaskan tentang ‘bullying.’ Ada yang sudah tau apa itu Bullying?” Tanya Miss Zela.
Aku mengangkat tangan. “Ya! Ceysa!” Miss Zela menunjukku.
“Bullying atau Mem-bully itu terbagi dua, ada yang Fisik dan ada yang tidak, yang fisik yaitu dengan kekerasan seperti memukul, menendang dan sebagainya, kalau yang tidak seperti mengejek, menjauhi. Tapi seringnya Bully itu dilakukan dengan cara ejekan” Jelasku.
“Yak! Betul sekali. Nah apa ada di Kelas ini yang membully satu kelas?” Tanya Miss Zela dan beliau mengedipkan mata lagi.
Semuanya menatap ke meja : Roni, Bimo, dan Fadli. Terlihat mereka menunduk.
“I, iya! Saya mengaku bahwa saya sering membully!” Roni angkat bicara sambil berdiri.
“Sa, saya juga!” Kata Fadli dan Bimo bersama. Sementara yang lain menatapnya termasu aku.
“Miss! Kenapa sih Orang pada ngebully? Penyebabnya apa?” Tanya Ami, membuat semua kembali melihat miss Zela.
“Hm... yang miss tau, kebanyakan itu penyebabnya tidak mendapat perhatian orang tua, seperti punya Adek, atau orang tuangnya sibuk dengan kerjaanya. Ada juga yang mengikuti film-film supaya keren. Tapi katanya lebih sering bully itu karena tidak mendapatkan perhatian orang tua” Jelas Miss Zela.


10 komentar:

Rules :
*Dilarang Spam
*Dilarang Coment Kasar
*Untuk Pertanyaan Silahkan Coment, usahakan sesuaikan pertanyaanya dengan postnya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...